Review Film Korea Time to Hunt (Netflix, 2020)

Review Film Korea Time to Hunt (Netflix, 2020) – Lagi ribut-ribut soal Baeksang ya? haduuuuhh… mimin jadi pengen komentar di tulisan terpisah (nanti aja kalau ada waktu). Sekarang mimin besoksore mau kasih review film saja ya. Film ini ditonton di Netflix dengan sutradara Yoon Sung Hyun, rilis secara global di Berlin IFF february 2020. Untuk yang bener-bener rilisnya pada 23 april 2020.


Film Time to Hunt Menceritakan tentang apa?


Film ini punya lokasi syuting yang beda banget dengan keadaan korea yang pada umumnya. Set lokasi syuting ada pada lingkungan yang penuh dengan asap kotor dan bangunan yang ditinggalkan dengan banyak sekali tingkat kejahatan.


Bisa dikatakan film ini seperti punya semestanya sendiri.


Seorang pemuda baru saja keluar dari penjara bernama Joon Seok (Lee Je Hoon). Ia langsung bertemu dan bersama dengan dua kawannya. Keinginannya adalah tinggal di tempat yang hangat dan punya rumah di dekat laut. Ingin hidup damai.


Namun, ada kalanya, mimpi seseorang yang nampak sederhana, pada proses menjadikannya kenyataan sama sekali tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tanpa pekerjaan, tanpa kemampuan profesional di bidangnya? Terlebih, tanpa uang. ia sulit mewujudkannya. Hingga terberseit keinginan untuk mencuri dari Kasino Judi di Lingkungannya.


Baca Juga Review Drama Korea Hospital Playlist.


Bersama kedua temannya ia beraksi. Temannya adalah Ahn Jae Hong memerankan Jang Ho dan Choi Woo Sik memerankan Ki Hoon.


Yep… saya langsung ke bagian komentar saja yaaa.


Komentar Review Film Korea Time to Hunt (Netflix, 2020)


Punya semestanya sendiri dan solid banget. Bener-bener sederhana tentang aksi 3 pemuda yang mau mencuri uang dari kasino. Demi mewujudkan mimpinya.


Dari awal kita bakalan ditunjukkan sama lingkungan yang tidak pada umumnya ada di Korea. Benar-benar berisi bangunan yang terlantar dan orang-orang yang sedang berjuang untuk hidup.


Jangan mengharapkan adanya kisah cinta karena nggak ada sama sekali. Tidak ada sentuhan drama yang manis.


Nonton ini tuh kayak murni nonton film aksi aja guys. Makanya di kalimat pertama, saya katakan bahwa film ini begitu solid.


Saking solidnya?



Saya bisa bilang bahwa film ini rekomendasinya buat para pecinta film yang doyan nonton film aksi tanpa bumbu drama.


Kalau bagi saya sih kayaknya nggak terlalu cocok sama film yang beginian. Maklumlah, kadang saya pikir sebuah film pasti harus punya bumbu drama, entah itu dari segi apa.


Jadi, bisa dikatakan film Time to Hunt bukan film kesukaan saya dalam sisi kategori.


Mungkin para cowok-cowok di luaran saya bakalan suka? Atau bagaimana? Jadi, berasa nonton film tentang gangster gitu, yang mana saya merasa film ini kurang muatan lokal dari sisi koreanya. Saya merasa sedang nonton film barat dengan para pemain yang Oppa-Oppa gitu guys.


Baca Juga Review Half of It.


Kesimpulannya? Direkomendasikan apa nggak?


Seperti yang saya katakan, film ini akan sangat menjadi tersegmen dari sisi penonton. Kalau saya bukan yang antusias nontonnya. Yaa udah sih, nonton, sambil makan indomie goreng dan jangan lupa nanti ditulis di besoksore.com. kwkwkw.


Yep…


Dalam hal ini. Saya hanya kasih petunjuk film ini cocok buat penonton model bagaimana. Nggak maulah bilang rekomendasi banget atau nggak rekomendasi.


But, untuk aktingnya saya suka. Kerja keras mereka saya suka. Endingnya bikin mengernyitkan dahi gitulah. Saya emang agak susah ya suka sama film korea, beda banget sama dramanya.


Terima kasih sudah membaca di besoksore ya. terima kasih dan semoga kalian selalu sehat.



Review Drama Korea My Mister (2018)

Review Drama Korea My Mister (2018) – Pagi yang demam, saya kembali menonton drama My Mister yang sudah entah beberapa hari saya lewatkan ka...