Review Drama Korea Oh My Baby (2020)

Review Drama Korea Oh My Baby (2020) – Seperti biasanya, saya sudah tulis kesan pertamanya di sini. Lagi-lagi juga harus saya jelaskan bahwa semua tulisan saya yang ada di besoksore.com adalah pandangan pribadi saja. Bisa jadi kalian sebagai penonton punya selera dan pandangan yang berbeda.


Drama Oh My Baby hadir di TVN pada 13 mei 2020 dan selesai pada 2 juli 2020.


Di kesan pertama!


Sejujurnya, di kesan pertama. Drama ini lumayan berkesan hingga sampailah saya nonton sampai akhir. Di minggu-minggu awalnya juga saya nonton rutin kayak minum obat. Hingga masuk ke episode 9 10 ke atas, saya mulai mencium gelagat.


Gelagat Drama yang Lagi-Lagi!!!


Lagi-lagi terbaca sekali. Terbaca siapa yang akan dipilih Jang Hari sebagai pendamping. Pada perjalanan kisanya juga kayak yaa udah tahu. Udah tahu.


Ternyata juga setelah diulik, drama ini punya genre romcom. Dan maaf sekali lagi, ini bukan tipikal romcom yang saya suka.


Walaupun bisa dibilang drama ini masuk lini “dewasa” karena mengangkat tentang kisah keluarga, pembentukan keluarga, bayi dan pernikahan. Pun kedua pemainnya sudah pada dewasa, Jang Hari saja masuk di umur 40 tahun.


Jelas punya kisah romcom yang beda.


Awal mula tertarik karena pandangan tentang perempuan, kehidupan, pernikahan dan anak. ekspektasi saya diam-diam agak besar walaupun tanpa disadari. Beberapa hal juga cukup mengharukan buat saya. Apalagi kalau sudah menyangkut urusan keluarga. Perempuan yang masih lajang di usia yang katanya sudah tidak muda lagi itu cukup berat. Saya tahu hal itu.


Saat memasuki episode pertengahan menuju akhir, drama ini malah main tarik ulur gitu. Saya nggak suka. Kesannya malah nggak beda jauh sama drama-drama romcom pada umumnya. Kayak pemain utama yang sedkit menghindar kemudian balik lagi dan bersama lagi.


Lagu Lama Cuy…


Hari yang kisahnya seperti dikelilingi 3 pria


Kelihatannya sih dikelilingi 3 pria yang mau sama Hari. Tapi, kalau hatinya sudah jelas mau ke mana dan porsi dua pria lainnya nggak imbang. Yaahh sudahlah. ini bukan soal pertarungan.


Pada perjalannya malah kisah Hari bukan sekadar dia yang pengen banget punya anak. Melainkan tentang dunia kerja para perempuan dan kisah cintanya yang berliku karena keinginannya punya anak.


Oh My Baby Sesuai Judulnya?


Ternya, adanya bayi di sini merupakan gagasan/ide saja. Endingnya bahkan… Ah sudahlah, jelas bahagia, hanya tentang kisah yang tersirat saja. Ketok palunya belum.


Oh My Baby malah fokusnya ke kisah percintaan yang tarik ulur aja jatohnya.


Jujur, Saya Merasa Bosan di tengah!


Di awal menarik.


Di tengah terbaca dan membosankan.


Dan di akhir tipikal dengan drama romcom pada umumnya!!!!


Tapi ada bagusnya juga kok.


Itu tadi seperti yang saya bicarakan di atas, beberapa kisah membuat saya mengharu biru sampai menitihkan air mata. Tapi selanjutnya eksekusinya biasa saja dan terbaca. Happy ending? Jelas happy ending.


Mungkin banyak orang yang bilang drama ini bikin “hati jadi hangat”. Itu sih masuk akal juga buat saya.


Kesimpulan Review Drama Korea Oh My Baby (2020)


Dalam jajaran romcom, drama ini belum bagus di mata saya. Untuk kisah mengenai keluarga dan kehidupan agak lumayan. Kisah cintanya mudah ditebak dan tipikal di akhir. Tidak terlalu istimewa.


Akhirnya, Drama Korea Oh My Baby punya banyak sisi baik kekurangan dan kelebihan di mata saya. aaahh Jang Nara. Kamu memang main drama emang bagus-bagus aja aktingnya. Main sama pria manapun kamu cocok-cocok saja. Di sinilah letak “alur cerita” apakah memang bagus apa nggak sehingga sebuah drama bisa dikatakan banyak hal bagus di banyak sisi.


Dan mianhae Jang Nara.


Kisah dalam Oh My Baby memang cerita pasangan yang masing-masing sudah “mature”, punya kisah pahit masing-masing dan punya harapan di masa depan juga.


Beberapa hal saya suka. Beberapa hal saya juga nggak suka. Tidak buruk, tapi tidak bagus juga. Jadi sedang-sedang saja.


Masih direkomendasikan Min?


Masih kok. Buat kalian yang pengen punya pengalaman nonton drakor dengan pemain dewasa dengan genre romcom tentang membangun keluarga tapi belum sampai di titik rumah tangga. Drama ini saya rekomendasikan.


Dibandingkan romcom yang cringe. Ini jauh lebih baik. Di episode belasan juga saya cukup suka meski agak kendor di kisah sebelumnya.


Andai kata drama ini hanya 12 episode saja. mungkin akan lebih solid kisahnya


Aaahh ya. sekali lagi. Semuanya hanya pendapat pribadi saja. kalau lihat rating, drama ini ratingnya cukup rendah. Harusnya lebih bagus di rating. Tapi aahh sudahlah.


Yang lajang-lajang, keknya bakalan nyambung sama kisah di drama ini. Banyak hal yang nyambung sama dunia nyata meski punya beberapa kekurangan di mata saya.


Saya suka monolog Jang Hari di episode akhir. Kalau boleh kasih nilai 70 deh 70.


Sekian yaa. selamat malam dari mimin besoksore.



Review Drama Korea My Mister (2018)

Review Drama Korea My Mister (2018) – Pagi yang demam, saya kembali menonton drama My Mister yang sudah entah beberapa hari saya lewatkan ka...